Kamis, 16 Juni 2011

Balapan Skutik : Road Race Matic

Pelan namun pasti, balap skutik mengikuti irama pesatnya penjualan motor matik. Sebanyak 37,7 persen (data AISI per Oktober 2009) pasar dikuasai motor gambot dengan dominasi bodi plastik itu. Beberapa usaha dan industri pendukung sepeda motor bahkan lebih dulu menjadi gerbong penarik ATPM untuk terjun. Skutik race pun digadang-gadang bisa menciptakan keriaan tersendiri. Namun inikah wujud road race jilid II?

STATUS INTERNASIONAL

Sedikit review, Suzuki pernah menggelar eksibisi skutik saat one make race (OMR) mereka masih berkibar hingga akhir tahun lalu. Meski masih sedikit peserta, setidaknya memberi sedikit petunjuk ATPM berlogo ’S’ membuka diri terhadap spesies balapan baru ini.

Setahun berselang, Honda menggelar balap skutik untuk pertama kalinya di pengujung seri Honda Racing Championship (HRC) di Surabaya bulan lalu.

Tahun depan, pabrikan Honda malah bakal mengemas tiap seri HRC dengan balap skutik lewat regulasi mesin standar 110-115 cc dan tune-up 110-125 cc. Regulasinya diklaim sebagai regulasi yang mudah dan murah.

Sikap berbeda memang diambil Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) yang jualan skutik paling banyak. Tagline ’Wanita Jangan Mau Ketinggalan’ menjadi dasar kebijakan untuk tidak memasukkan Mio ke ajang kompetisi. Atau ada alasan teknis lain, entahlah. Namun yang jelas Ari Wibisono, manajer motorsport YMKI say thanks buat pemain-pemain skutik yang melibatkan Mio.

”Terima kasih untuk para penjual spare part, bisa menyediakan banyak komponen hingga bore-up,” ucapnya seraya bilang meski tak ada perbincangan untuk membalapkan Mio, bukan berarti pintu ke arah sana tertutup sama sekali.

Bak pusaran yang kian menguat, kompetisi skutik memang ’menyeret’ banyak pihak. Sebut saja industri dan bisnis pendukung yang terlibat, seperti AHRS, Federal, Idemitsu, Indoparts, IRC, Kawahara, Mitra2000 dan Pertamina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar