Selasa, 21 Juni 2011

Piggiback Honda CBR 250R

Sistem suplai bahan bakar Honda CBR 250R sudah menganut injeksi. Jumlah semprotan bensin ke ruang bakar, ditakar ECM (electronic control module) atau sering juga disebut ECU dari input sensor-sensor yang tertanam di throttle body dan mesin.

Kelebihan yang ditawarkan, suplai selalu optimal sesuai kebutuhan, sehingga performa maksimal dan hemat bahan bakar. Namun akan lain cerita jika beberapa part yang berhubungan dengan performa diubah, misal knalpot dan saringan udara.

Saat coba dites di atas dynamometer, motor yang sudah dimodif tenaganya memang meningkat. Namun dari angka AFR (air fuel ratio), menunjukkan kondisi pembakaran yang terlalu kering. Terbaca di putaran bawah hingga menengah di atas 16:1.

Efeknya motor jadi kurang responsif, tenaga seperti telat keluar. Dan jika dibiarkan, mesin akan rawan overheat. “Kalau mau optimal, mestinya sekitar 13,5:1,” terang Brahmantio, manager Sportisi Motorsport tentang kondisi AFR yang optimal.

Bisakah suplai bensin ditambah, biar AFR jadi 13,5:1 sehingga motor lebih ngacir? Ternyata bisa! Jawabannya pakai piggyback, yaitu peranti elektronik yang fungsinya menipu sensor, sehingga jumlah semprotan bensin akan berubah.

Salah satu yang sukses bisa dipasang pada CBR 250R, piggyback bikinan Dynojet, seri Power Commander V (PC V) yang dijajakan sekitar Rp 3,5 juta. “Penipuan” dilakukan pada arus yang menuju injektor. Sebelum masuk ke injektor, arus diputus dan dialihkan dulu pada PC V, lalu diolah ulang. Setelah itu baru kembali ke injektor.

Sinyal lain yang dibutuhkan PC V dari throttle position sensor, agar pembacaan presisi sesuai besarnya bukaan gas. Setelah PC V terpasang, pekerjaan selanjutnya mengisi map. Diawali menginstal software, kalibrasi throttle, baru mengisi map. Pengisian map bisa dilakukan dengan 3 cara. Pertama download dari situs Dynojet, kedua diisi sendiri, dan terakhir custom map di atas dynamometer.

Oh iya, selain PC V yang berasal dari Amerika, ada pula piggyback produk lokal dengan nama SpeedSpark Dyno-Piggy. Harga berkisar Rp 2,5 juta. Namun sayang belum ada yang pernah menginstal merek rancangan Pilar Motor, Bekasi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar