Jumat, 17 Juni 2011

Paket Upgrade Honda Blade Rp. 500 Ribu


Berencana bore-up Honda Blade 110 kesayangan, namun penambahan kapasitas ruang bakarnya tidak terlalu besar? Coba deh aplikasi bore-up kit merek Shark Racing seperti yang diterapkan Jatmiko, warga Cengkareng, Jakbar pada Blade tunggangannya.

“Harga paketnya terjangkau, yakni Rp 500 ribu. Isinya; blok silinder, piston diameter 55 mm plus ring piston dan pen piston (gbr.1). Volume dapur pacu menjadi 132 cc dan mampu dongkrak power lebih dari 1 dk. Pokoknya lebih ngacir dibanding standar dan makin lincah membelah kemacetan kota,” yakin pembesut Blade lansiran 2009 ini.

Boleh juga tuh! Penyesuaiannya apa saja? “Agar bisa terpasang, mesti bubut crank case (gbr.2) dulu. Awalnya berdiameter 56 mm, digedein jadi 61 mm, menyesuaikan diameter luar boring baru. Ongkos bubut dan bongkar pasangnya Rp 180 ribu,” sahut Muh. Supriyadi, kepala bengkel Ultraspeed Racing (UR) pelaku rombakan itu.

Nah setelah bore-up kit terpasang, penyesuaian berikutnya ganti pilot jet (PJ) standar dengan ukuran lebih besar. “Berhubung masih andalkan knalpot standar, saya aplikasi PJ ukuran 38 (standar 35) (gbr.3), harganya cuma Rp 20 ribu. Tujuannya agar suplai BBM ke ruang bakar lebih optimal,” aku pria akrab disapa Choky.

Lalu setelah tunggangan digarap selama 3 hari serta dilakukan penyesuaian dan setting ulang, dites pakai mesin dyno dynamometer DYNAmite milik UR. Sebelum bore-up, kondisi masih standar, diperoleh power puncak 7,296 dk/8,309 rpm dan torsinya 7.909 Nm/5,687 rpm.

Lalu setelah mengaplikasi paket bore-up ini dan diukur kembali, power maksimalnya langsung terkerek jadi 8,438 dk/7,698 rpm dan torsi 8,589 Nm/6.296 rpm. Itu dengan masih menggunakan knalpot standar lo.

“Menunjukkan ada kenaikan power sebesar 1,142 dk sedangkan torsinya bertambah 0,68 Nm. Tapi kalau hasilnya mau lebih nendang lagi, ganti knalpot model freeflow, dijamin makin ngacir,” anjur pria yang ngepos di Jl. H. Mencong No. 42 Ciledug, Tangerang.

Bagaimana, masih penasaran? Keterangan lebih komplet bisa sambangi UR langsung. Namun untuk pertimbangan harga maupun hasil garapan, sebelumnya bisa cari referensi ke bengkel lain terlebih dulu.
klik disini masbro »» Paket Upgrade Honda Blade Rp. 500 Ribu

LED Di Dalam Cover Kipas Honda Beat

Hingga saat ini masih banyak aksesori lampu LED (Light Emiting Dioda) diaplikasi motormania. Tapi kebanyakan LED yang dipasang hanya bagian luar saja seperti stoplamp, lampu bagasi, bodi dan sebagainya.

Nah, kini bisa juga lo diterapkan di mesin. Wekss..kayak gimana tuh? Yaitu dipasang dalam cover kipas pendingin mesin skutik. Seperti yang dilakukan Wisnu Prabowo pada Honda BeAT kesayangannya.

“Gue coba berimprovisasi pakai lampu LED dalam cover kipas. Karena di balik cover kipas masih ada ruang. Cukup buat dipasangin LED biar mesin kelihatan keren dalam gelap,” tutur pria kreatif  jebolan elektronika ini.
 
Pemilik toko Lampu Led Motor (LLM) di Depok, Jabar tersebut pun tak pelit untuk memberikan tips cara pemasangannya lampu LED tersebut agar besutan Anda menjadi lebih berwarna.

Siapkan saja lampu LED yang dimaksud seharga Rp 40 ribu, mempunyai 2 kabel (gbr.A). Langkah pertama, lepaskan cover dek bawah paka obeng kembang. Dilanjutkan, membuka 2 baut tutup kipas pake kunci T-8 dan 2 baut dengan obeng kembang (gbr.1).

Trus, tarik keluar cover kipas itu. Tapi hati-hati karena terdapat pegangan kabel yang ada di luar sebelah atas cover. Langkah berikutnya, masukkan lampu LED tadi ke dalam got cover kipasnya (gbr.2).

“Usahakan posisi LED rata dengan pinggiran cover. Karena kalo ketinggian bisa kena kipas pendingin,” saran pria yang membuka gerai di Jl. RTM Raya, RT011/01, Depok, Jabar ini.
 
Setelah itu, rekatkan sealant akuarium di atas lampu LED tadi sambil diratakan pake jari (gbr.3) dan tunggu sampai kering. Gunanya agar LED itu gak gampang lepas dan juga terhindar dari kotoran atau air. “Pastikan juga LED-nya nongol, biar cahayanya lebih terang,” tambahnya.

Untuk penyambungan motor berarus AC, gak boleh mengambil arus dari lampu senja. Karena nyala-nya lampu itu tidak stabil alias mengikuti putaran mesin, sehingga LED mudah putus. Solusinya, bisa ambil arus dari kunci kontak atau langsung ke aki dengan bikin sakelar On-Off.

Kalau motor berkelistrikan lampu depan model DC, baru bisa disambungkan ke lampu senja. “Boleh juga disambungkan langsung ke sekring 10A dan ke ground (-) aki (gbr.4). Jadi, saat kunci kontak On, lampu LED langsung menyala,” tutupnya sambil berpesan tiap 2 bulan sebaiknya dicek kebersihan lampu tersebut.
klik disini masbro »» LED Di Dalam Cover Kipas Honda Beat

Test Ride Honda Spacy

Belum puas juga riding bersama Honda Spacy, awal perkenalan sudah langsung nyemplak. Terus dilanjutkan dengan sesi uji coba dengan alat ukur. Tapi kalau belum digeber untuk harian kok rasanya belum lengkap. Nah kali ini sesi test ride Honda Spacy dalam perjalanan harian!

Fitur, Bagasi Ekstra Lega!

Urusan fitur akomodasi, benar-benar sesuai namanya! Spacy artinya luas, semuanya terasa luas bahkan lebih luas dari sang kakak Honda Vario. Di bawah jok, bagasi 18 liternya selain muat satu helm full face, juga masih mampu di jejali dua set jas hujan!

Tapi harus pandai mensiasati ruang. Satu jas hujan bisa dimasukan ke dalam helm dan satu lagi disisipkan di sisi samping helm. Selain bagasi, konsol di bawah setang juga lumayan untuk menyimpan sarung tangan atau bawaan lain yang ukurannya enggak terlalu besar.
 Masalah ruang lega untuk penumpang juga lebih dari cukup, ruang kaki dan jok baik untuk pengendara maupun boncenger cukup lega. Tapi ingat, jangan mentang-mentang lega malah dipakai buat boncengan lebih dari dua orang!

Tanki bahan bakarnya pun didesain anti tumpah saat melakukan pengisian. Sudah ada jalur pembuangan dari karet untuk bensin yang luber saat mengisi di SPBU.

Yang menarik, rem parkir atau parking brake lock hadir dengan tuas rem baru, hasilnya mengoperasikannya bisa lebih ringan. Tapi posisi jari tetap harus bersusah payah meraih ke depan.

Performa, Top Speed Mentok 95 km/jam

Suara knalpotnya yang renyah menjadi ciri skubek Honda yang satu ini. Sama seperti BeAT dan Scoopy, mesinnya berangkat dari platform yang sama. Tak heran bila performannya mirip-mirip.

Putaran bawah sampai 60 km/jam bisa dicapai dengan sangat cepat. Buka tutup gas saat melintasi kemacetan jadi lebih mengasyikan! Untuk jarak 200 meter, cukup butuh waktu 13,5 detik. Sedang BeAT bermain di 14 detik.



Mungkin karena tenaga Spacy lebih besar. Di brosur tertulis powernya mencapai 8,54 PS/ 8.000 rpm. Sedang Scoopy hanya 8,22 dan BeAT 8,28 PS diputaran mesin 8.000 rpm.

Tapi top speed-nya jangan berharap banyak. Diatas kecepatan 70 km/jam, jarum speedometer seakan lambat bergerak sampai akhirnya berhenti di angka 95 km/jam (bobot pengendara 75 kg).

Handling, Ground Clereance Rendah Waspada Polisi Tidur

Saat menuntun Spacy keluar parkiran kok terasa sangat berat? Padahal bobotnya hanya 97 kilogram atau lebih berat 7 kilogram dari BeAT. Ooooo, ternyata kelupaan kalau di bawah joknya tersimpan helm full face dan seabrek bawaan lainnya. Belum lagi tankinya yang 5,5 liter terisi penuh pantas saja jadi berat!

Tapi tenang dalam kondisi muatan penuh pun kelincahan handling Spacy tetap hampir menyamai BeAT. Menikung patah tetap mudah dilakukan, jangan khawatir pada kemacetan. Tapi khawatirlah pada polisi tidur!

Ground clereance-nya yang rendah bikin kolong motor khususnya standar tengah akrab dengan polisi tidur. Apalagi bila dipakai boncengan dan berat penumpangnya lebih dari 100 kilogram.

Sedang posisi duduknya yang lebar membuat perjalanan nyaman. Pengendara pun enggak gampang letih karena posisi duduknya tegak. Begitu juga dengan pemboncengnya yang merasakan posisi kaki tetap rileks dan tidak terlalu menekuk.

Konsumsi BBM, Sesuai Klaim Pabrikan

Honda mengklaim konsumsi bahan bakar Spacy mencapai 1:41 kilometer. Ternyata hasil uji sederhana yang dilakukan tim redaksi enggak beda jauh. Menempuh jarak 109,5 kilometer, Spacy warna biru ini hanya menghabiskan pertamax 2,63 liter.

Artinya 1 liter bensin bisa digunakan untuk menempuh jarah 41,63 kilometer. Cara bawa Spacy dalam pengetesan ini pun tidak dibatasi kecepatannya. Kadang geber, kadang berhenti di kemacetan dengan bobot pengendara 75 kilogram. (motorplus-online.com)
klik disini masbro »» Test Ride Honda Spacy

Komparasi Skubek Bagasi Besar ( Spacy VS Xeon VS Hayate )

Kini pilihan buat mencari skubek dengan bagasi luas di bawah jok, terbuka lebar. Makin banyak pabrikan yang menyodorkan kemudahan konsumen untuk bisa membawa barang bawaan berlebih. Seperti Yamaha Xeon 125, Suzuki Hayate 125 dan Honda Spacy Helm In.

 Hadirnya ketiga skubek itu, tentu menyempurnakan varian yang sudah ada sebelumnya. Misalnya, Yamaha Nouvo dan Suzuki Skywave 125. Tapi, karena kedua produk ini sudah tidak produksi lagi, pilihan pun hadir di tiga varian terbaru.

Mari kita coba mengulik lebih jauh soal ketiga skubek beda pabrikan itu. Sedikit mengesampingkan harga jual yang terkadang jadi faktor penentu konsumen dalam memilih pacuan.

Coba tidak lagi melihat harga jual, tapi lebih dari apa yang bisa didapat oleh konsumen dari ketiga skubek ini. Ini kali, baru bicara fitur dan spek. So, belum bicara soal bagasi. Next ya!

Harga Jual
Buat sekadar tahu agar sobat tahu lebih, rentang harga jual ketiganya memiliki selisih tidak lebih dari Rp 2 jutaan per varian. Maksudnya, dari Honda Spacy yang ditawarkan Rp 12.550.000 untuk versi pelek palang. Lalu, Suzuki Hayate 125 yang dijual seharga 14,3 juta. Itu artinya selisih Rp 1.750.000.

Sedang Hayate ke Yamaha Xeon hanya selisih Rp 1.490.000. Sebab, Xeon yang muncul lebih dulu, bermain di harga lebih tinggi. Yaitu, 15.790.000. Semua harga yang ditawarkan tadi sudah on the road (OTR) untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Engine
Hanya Spacy yang mengusung kapasitas mesin lebih kecil ketimbang kompetitornya. Yup! Skubek terbaru Honda ini memiliki isi silinder 110 cc. Sementara, Yamaha Xeon dan Suzuki Hayate bermain di kelas 125 cc.

Kelebihan isi silinder tentu bisa mempengaruhi besarnya output tenaga yang ada. Dari brosur yang dimiliki, Spacy bermain di 8,54 PS/ 8.000 rpm. Hayate tentu lebih tinggi, 9,6 PS/ 8.000 rpm. Sedang Xeon lebih tinggi lagi, 8,05 kW/ 8.500 rpm atau setara 10,8 dk/ 8.500 rpm.

Tapi, di antara ketiganya, ada kelebihan teknologi engine yang diusung Xeon. Selain aplikasi forging piston dan blok DiAsil Cylinder, soal pendinginan juga didukung radiator.

Kelebihan itu, tidak dimiliki kedua lawannya yang mengusung bagasi besar. Baik Spacy dan Hayate, masih usung pendinginan udara. Makanya, soal rasio kompresi mesin pun Xeon cenderung lebih tinggi. Yaitu, 10,9 : 1. Hayate 9,6 : 1 dan Spacy bermain di 9,2 : 1.
 Fitur
Selain bagasi, beberapa skubek ini juga memiliki fitur lain yang diunggulkan. Spacy, cenderung aplikasi fitur pengamanan berlebih. Dari fitur brake lock di handel rem belakang misalnya.

Standar samping. Hayate dan Spacy mengusung teknologi sama. Ketika standar samping menyangga, mesin pun tak bisa dinyalakan. Karena adanya switch yang memutus arus listrik ke pengapian.

Fitur pengamanan juga tidak kalah penting. Dari ketiga skubek yang bertarung ini, semua dilengkapi penutup lubang kunci kontak bermagnet. Tapi buat di Spacy, sedikit lebih. Lubang akan tertutup sendirinya ketika kunci kontak dicabut dalam posisi kunci setang. Jadi, tidak perlu menutup secara manual seperti kebalikan untuk membuka.

Soal penerangan malam hari, Xeon dan Hayate aplikasi headlight di bagian cover depan. Sedangkan Spacy, menempatkan lampu utama di batok setang.

Tangki Besar
Keunggulan ini juga yang membedakan dari varian lain. Bukan hanya kapasitas bagasi yang besar. Tapi, tangki bahan bakar yang dimiliki ketiga skubek ini juga. Begitunya, pemilik motor jadi lebih jarang mampir ke SPBU!

Hayate dan Spacy juga sama begitu! Artinya, tangki masih bisa tetap dituangkan Premium hingga full 5 liter. Tapi tangki Xeon, di bawahnya. Yaitu, 4,1 liter. So, selisih 0,9 liter dari Spacy dan Hayate! (motorplus-online.com)
klik disini masbro »» Komparasi Skubek Bagasi Besar ( Spacy VS Xeon VS Hayate )